Sabtu, 27 Agustus 2011

METODE PENEMUAN

a. Pengertian

Menurut Ruseffendi (1988) metode penemuan adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan: sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri.

Metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan aktif tanpa bantuan guru. Metode penemuan melibatkan peserta didik dalam proses-proses mental dalam rangka pengembangannya. Metode ini memungkinkan para peserta didik menentukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.

b. Karakteristik Metode Penemuan

Biknell-Holmes dan Hoffman dalam Ardhiprabowo menjelaskan tiga ciri utama belajar menemukan

1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan.

2. Berpusat pada siswa.

3. Kegiatannya untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengatahuan yang sudah ada.

c. Bentuk-Bentuk Metode Penemuan

1. Guided Discovery Lesson, mempunyai langkah-langkah:

a. Adanya problem yang akan dipecahkan. Problema itu dapat dinyatakan sebagai pernyataan atau pertanyaan.

b. jelas tingkat/kelasnya, dinyatakan dengan jelas tingkat siswa yang akan diberi pelajaran, misalnya anak SMP kelas II.

c. Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh siswa melalui kegiatan tersebut perlu ditulis dengan jelas.

d. Alat/bahan perlu disediakan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam melaksanakan kegiatan.

e. Diskusi pengarahan berwujud pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa untuk didiskusikan sebelum para siswa melakukan kegiatan penemuan.

f. Keadaan metode penemuan oleh siswa berupa kegiatan penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip- prinsip maupun generalisasi yang ditetapkan ditetapkan.

g. Proses berpikir kritis perlu dijelaskan untuk menunjukkan adanya "mental operation" siswa yang diharapkan dalam kegiatan.

h. Pertanyaan yang bersifat "open ended" perlu diberikan berupa pertanyaan yang mengarah kepada pengembangan kegiatan penyelidikan yang dilakukan oleh siswa.

i. Catatan guru meliputi penjelasan tentang bagian-bagian yang sulit dari pelajaran, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasilnya, terutama bila kegiatan penyelidikan mengalami kegagalan atau tidak berjalan sebagaimana mestinya

2. Inquiry Approach, langkah-langkah menurut dia meliputi:

a. Menemukan masalah (encounter with the problem)

b. Pengumpulan data untuk memperoleh kejelasan

c. Pengumpulan data untuk mengadakan percobaan

d. Perumusan keterangan yang diperoleh

e. Analisa dari proses inquiry.

d. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Penemuan

Gilstrap (1975) mengemukakan petunjuk lansung langkah-langkah yang harus ditempuh kalau seorang guru melaksanakan metode penemuan.

Langkah-langkah yang dikerjakan itu ialah:

1) Menilai kebutuhan dan minat siswa dan menggunakan sebagai dasar untuk menentukan tujuan yang berguna dan realistis untuk pembelajaran dengan penemuan.

2) Seleksi pendahuluan atas dasar kebutuhan dan minat siswa, prinsip-prinsip generalisasi, pengertian dalam hubungannya dengan apa yang akan dipelajari.

3) Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran siswa dalam belajar dengan penemuan.

4) Bercakap-cakap dengan siswa untuk membantu menjelaskan peranan.

5) Menyiapkan situasi yang mengandung masalah yang minta dipecahkan.

6) Mengecek pengertian siswa tentang masalah yang digunakan untuk merangsang belajar dengan penemuan.

7) Menambah berbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksanaan penemuan.

8) Memeberi kesempatan kepada siswa untuk bergiat mengumpulkan dan bekerja dengan data, misalnya tiap siswa mempunyai sebuah tabung yang diamati dan dicatatnya.

9) Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai dengan kecepatannya sendiri, sehinga memperoleh tilikan umum.

10) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melanjutkan pengalaman belajarnya walaupun sebagian atas tanggung jawabnya sendiri.

11) Memberi jawaban dengan tepat dan cepat dengan data informasi bila ditanya dan kalau ternyata dibutuhkan siswa kelangsungan kegiatannya.

12) Memimpin analisisnya sendiri melalui percakapan dan eksplorasinya sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses.

13) Pembelajaran keterampilan belajar, misalnya latihan penyelidikan.

14) Merangsang interaksi siswa dengan siswa lain misalnya: merundingkan strategi penemuan, mendiskusikan, hipotesis, dan data yang terkumpul.

15) Mengajukan pertanyaan tingkat tingi maupun pertanyaan ingatan.

16) Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandangan, dan tafsirannya yang berbeda. Bukan menilai secara kritis tetapi membantu kesimpulan yang benar.

17) Membesarkan siswa untuk memperkuat pertanyaan dengan alasan dan fakta.

18) Memuji siswa yang sedang giat dalam proses penemuan, misalnya seorang siswa yang bertanya kepada temuannya atau kepada guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan siswa yang mengidentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri dengan kata-kata misalnya "saya mengenal teori tentang ........".

19) Membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan, ide, generalisasi, atau pengertian yang menjadi pusat dari masalah semula yang ditemukan melalui strategi penemuan.

20) Mengecek apakah siswa menggunakan apa yang telah diketemukannya, misalnya pengertian atau teori atau teknik dalam situasi berikutnya; situasi dimana siswa bebas menentukan pendekatannya.

e. Kelebihan Metode Penemuan:

1) Menekankan kepada proses pengolahan informasi oleh peserta didik sendiri.

2) Membuat konsep diri peserta didik bertambah dengan penemuan-penemuannya yang diperoleh.

3) Memiliki kemungkinan besar untuk memperbaiki dan memperluas penyediaan dan penguasaan keterampilan dalam proses kognitif para peserta didik.

4) Penemuan-penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikannya dan sangat sulit melupakannya.

5) Tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar karena peserta didik belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.

6) Siswa aktif dalam kegiatan belajar

7) Pengetahuan yang diperoleh lebih dipahami dan lebih lama diingat

8) Siswa mendapatkan kepuasan

9) Pengetahuan yang diperoleh lebih mudah ditransfer ke berbagai konteks

10) Melatih siswa untuk belajar mandiri


f. Kelemahan Metode Penemuan

1) Banyak menyita waktu

2) Tidak menjamin siswa tetap bersemangat untuk melakukan penemuan

3) Tidak semua guru mampu atau mau mengajar dengan metode penemuan

4) Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan

5) Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar